DREAM MAPPING; MIMPI HARUS JELAS DAN NYATA

Setiap orang pasti punya mimpi. Mulai dari mimpi tentang kebahagiaan, kebanggaan, finansial, kekayaan, dan lain sebagainya. Tapi sebagian besar dari kita sering hanya menanamkan mimpi itu dalam hati. Jarang sekali ada yang mau menuliskan atau menggambarkan mimpi-mimpi itu dalam bentuk visual.

Padahal sebagian besar manusia adalah tipe visual, dimana kebanyakan orang lebih mudah menghafal atau menerima sesuatu dengan media gambar, terlihat oleh mata. Karena sebagian besar manusia adalah tipe visual, maka lebih baik mimpi-mimpi indah yang ingin kita capai itu kita gambarkan atau setidaknya tertulis, agar mimpi-mimpi itu bisa meresap ke dalam hati kita setiap kali kita melihatnya.

Nah, konsep inilah yang diterapkan oleh Pesantren Motivator Qur'an. Dimana setiap santrinya, dari awal menjadi santri sudah dijelaskan konsep Dream Mapping ini. Mereka dibiarkan bermimpi sesuka mereka, menuliskannya sebanyak mungkin, menggambarkannya sekreatif mungkin, hingga nanti ditempelkan pada dinding asrama mereka masing-masing.

Otomatis, mimpi-mimpi itu akan mereka lewati setiap hari, akan mereka lihat kapanpun mereka mau, dan akan semakin tumbuh hasrat mereka untuk bertahap menyicil langkah demi langkah yang harus mereka lalui untuk mewujudkan setiap mimpi itu.

Maka tak heran, jika kita bertanya kepada setiap santri tentang mimpi mereka, mereka akan sangat jelas menjawabnya. Hal ini yang kebanyakan orang di luar sana, ketika ditanya soal mimpi, mereka akan kebingungan, belum menemukan mimpi mereka, bahkan tidak tahu harus bermimpi menjadi apa.

Di PMQEI, setiap santri harus punya mimpi, mimpinya harus banyak, dan harus punya step-step yang jelas dan gambaran rinci untuk setiap mimpi; apa langkah pertama yanh harus diambil, bagaimana langkah selanjutnya, paham resiko yang harus dihadapi, apa hal yang harus dihindari, dan bagaimana istiqamah menjalani setiap tahapnya agar centang "done" terukir indah setelahnya.

Selain al-Qur'an, Dream Mapping adalah juga ruhnya santri PMQEI. Karena tanpa mimpi, mustahil seseorang akan bisa menjalani hari-hari yang berarti. Maka, bermimpilah bukan dalam tidurmu, tapi dalam nyatanya harimu!